Open Geospatial Consortium
Open Geospatial Consortium | |
| Singkatan | OGC |
|---|---|
| Tanggal pendirian | 1994 |
| Jenis | Standards organization |
Jumlah anggota | 470+ member organizations[1] |
| Ed Parsons (Chair), Zaffar Mohamed-Ghouse (Vice Chair), Deb Davis, Jeff Harris, Patty Mims, Kumar Navulur, Faraz Ravi, Prashant Shukle, Velu Sinha, Frank Suykens, Javier de la Torre, Rob van de Velde | |
Chief Executive Officer | Peter Rabley |
Chief Operating Officer | Christy Monaco |
Chief Standards Officer | Scott Simmons |
Chief Technology Officer | Ingo Simonis |
| Anak organisasi | OGC-Europe |
| Situs web | https://www.ogc.org |
Nama sebelumnya | Open GIS Consortium |
Open Geospatial Consortium (OGC) adalah organisasi internasional yang mengembangkan standar untuk data dan layanan geospasial, yang memungkinkan berbagai sistem untuk berbagi dan bertukar informasi geospasial secara lancar. Dibentuk pada tahun 1994, OGC bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas data geospasial melalui standar teknis yang disepakati oleh lembaga pemerintah, perusahaan, dan universitas, sehingga sistem yang berbeda dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan mudah.[2][3]
Organisasi ini bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara standar yang diakui secara internasional untuk konten geospasial dan layanan berbasis lokasi, seperti yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (GIS). Standar ini memungkinkan produk dan solusi geospasial untuk terintegrasi lebih baik, serta membantu organisasi untuk berkolaborasi dan berbagi data geospasial dengan lebih efisien. Beberapa standar OGC yang terkenal antara lain WMS (Web Map Service), WFS (Web Feature Service), WCS (Web Coverage Service), dan GML (Geography Markup Language). Selain mengembangkan standar, OGC juga memiliki program kepatuhan yang membantu menguji produk dan solusi (teknologi baru di bidang geospasial) untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar yang ada.[2][3][4]
Manfaat OGC
[sunting | sunting sumber]Dengan adanya standar OGC, berbagai pemangku kepentingan, seperti ahli ekologi, perencana kota, dan tim tanggap darurat, dapat memperoleh manfaat berikut:
- Akses data yang lebih mudah: Data geospasial dari berbagai sumber dapat diakses melalui titik masuk umum yang disebut geoportal.
- Pengambilan keputusan yang lebih baik: Memungkinkan visualisasi data yang lebih atraktif dan dinamis, seperti dalam kasus sistem peringatan dini bencana alam, sehingga informasi dapat diakses secara real-time.
- Integrasi yang efisien: Memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan dataset spasial dari berbagai sumber, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi.
- Penyelamatan jiwa: Membantu layanan darurat dalam menemukan sumber daya penting, seperti tempat tidur rumah sakit yang tersedia di daerah yang aman, selama bencana.[5]
Standardisasi
[sunting | sunting sumber]OGC memiliki beragam standar lain yang mencakup berbagai aspek dalam pertukaran dan pemrosesan data geospasial. Standar-standar ini sering dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Dengan berbagai standar ini, OGC memastikan bahwa data geospasial dapat dipertukarkan, diproses, dan diakses secara interoperabel di berbagai platform dan aplikasi, memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai bidang.[6]
Standar API (Application Programming Interface) OGC
[sunting | sunting sumber]Standar ini merupakan pendekatan modern berbasis web untuk mengakses dan memproses data geospasial, sering kali menggantikan beberapa standar layanan web yang lebih lama.
- OGC API – Features: Menentukan antarmuka modern berbasis RESTful (Representational State Transfer) untuk mengakses data fitur geospasial. Ini adalah alternatif yang lebih modern dari Web Feature Service (WFS) untuk menangani fitur geografis.[7]
- OGC API – Records: Standar untuk mengakses, menelusuri, atau mencari koleksi metadata, yang dikenal sebagai katalog. Ini adalah versi modern dari Catalogue Service for the Web (CSW).[8]
- OGC API – Processes: Mendefinisikan API web untuk mengeksekusi proses komputasi yang menggabungkan data raster, vektor, cakupan, atau point cloud untuk menghasilkan data baru. Ini adalah modernisasi dari Web Processing Service (WPS).[9]
Standar layanan web klasik OGC
[sunting | sunting sumber]Standar ini merupakan layanan web berbasis HTTP yang sudah lama dan masih banyak digunakan.
- Web Map Service (WMS): Menyediakan antarmuka sederhana berbasis HTTP untuk melayani dan menggunakan peta dinamis (gambar dengan referensi geografis) di web. Pengguna dapat meminta peta dari server dengan menentukan lapisan (layer) dan area yang diinginkan.[10]
- Web Feature Service (WFS): Mendefinisikan antarmuka untuk mengakses dan memanipulasi data fitur geografis (seperti titik, garis, dan poligon) melalui web, memberikan akses langsung ke data fitur.[11]
- Web Coverage Service (WCS): Mendefinisikan antarmuka untuk mengakses data cakupan (misalnya, data raster seperti citra satelit atau model elevasi digital) dan menyediakan data ini dalam bentuk mentah yang bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.[12]
- Web Map Tile Service (WMTS): Menawarkan layanan peta yang lebih efisien daripada WMS dengan menyediakan peta dalam bentuk tile (ubin) yang telah dirender sebelumnya. Ini mengurangi beban pada server dan mempercepat waktu muat bagi pengguna.[13]
Standar data dan pengkodean
[sunting | sunting sumber]Standar ini berfokus pada format data dan skema pengkodean untuk informasi geospasial.
- Geography Markup Language (GML): Bahasa berbasis XML untuk mengkodekan informasi geografis. Standar ini sering digunakan sebagai format data di WFS.[14]
- KML (Keyhole Markup Language): Bahasa berbasis XML untuk mengekspresikan anotasi dan visualisasi geografis dalam aplikasi berbasis peta, seperti Google Earth.[15]
- GeoPackage (OGC GeoPackage Encoding Standard): Format container berbasis basis data SQLite tunggal yang ringan dan dapat dibawa ke mana saja. Ini menyimpan data spasial dan non-spasial dalam satu file.[16]
- GeoTIFF: Format data raster dengan informasi georeferensi yang disematkan. Standar ini memungkinkan perangkat lunak geospasial untuk menempatkan data raster di lokasi geografis yang tepat.[17]
Standar sensor dan IoT (Internet of Things)
[sunting | sunting sumber]Standar ini memungkinkan pertukaran data dari perangkat sensor dan IoT secara interoperabel.
- SensorThings API: Standar untuk menghubungkan perangkat IoT, data, dan aplikasi melalui web. Ini menyediakan cara yang terpadu untuk mengakses observasi sensor dan metadata.[18][19]
- SensorML (Sensor Model Language): Bahasa berbasis XML untuk mendeskripsikan sensor dan sistem pengukuran. Ini membantu dalam memahami metadata sensor.[20][21]
Standar katalog dan metadata
[sunting | sunting sumber]Standar ini berfokus pada metadata untuk data geospasial, memfasilitasi penemuan dan pengelolaan data.[11]
- CSW (Catalogue Service for the Web): Standar lama yang menentukan antarmuka untuk memublikasikan dan mencari koleksi informasi deskriptif (metadata) tentang data geospasial dan layanan terkait. Fungsi ini kini dimodernisasi oleh OGC API – Records.[22][23]
- Standar Metadata (berdasarkan ISO): OGC mendukung dan mengadaptasi standar metadata internasional dari ISO. Standar ini mendefinisikan elemen metadata untuk mendeskripsikan data geospasial agar mudah ditemukan, dievaluasi, dan digunakan kembali.[24]
Standar pemodelan
[sunting | sunting sumber]- CityGML: Model data untuk representasi objek 3D di kota dan wilayah perkotaan. Standar ini mendukung berbagai tingkat detail (LOD) untuk menggambarkan bangunan, vegetasi, air, dan lainnya.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "OGC – current Members". OGC. Diakses tanggal 17 July 2016.
- ^ a b "OGC Standards | Geospatial Standards and Resources". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ a b "open geospatial consortium - an overview | ScienceDirect Topics". www.sciencedirect.com. Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ Samopa, Febriliyan; Nasution, Beny Yulkurniawan Victorio (2006-01-01). "SISTEM KONVERSI DATA GEOGRAFIS MENGGUNAKAN XML DAN JAVA PADA APLIKASI BERBASIS WEB". JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi (dalam bahasa Inggris): 26–33. doi:10.12962/j24068535.v5i1.a203. ISSN 2406-8535.
- ^ a b Rancang bangun model geografis 3D di Map Server menggunakan standar Open GIS Cansortium (OGC) (Studi kasus sistem peringatan dini bencana alam banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya). Universitas Indonesia Library
- ^ "OGC—Portal for ArcGIS | Documentation for ArcGIS Enterprise". enterprise.arcgis.com. Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "OGC API - Features Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "OGC API - Common Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "OGC® Open Geospatial APIs - White Paper". docs.ogc.org. Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "Web Map Service (WMS) Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ a b "Web Feature Service (WFS) Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "Web Coverage Service (WCS) Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "Web Map Tile Service (WMTS) Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "Geography Markup Language (GML) Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "Keyhole Markup Language (KML) Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "GeoPackage Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "GeoTIFF Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ Horsburgh, Jeffery S.; Lippold, Kenneth; Slaugh, Daniel L. (2025-01-01). "Adapting OGC's SensorThings API and data model to support data management and sharing for environmental sensors". Environmental Modelling & Software. 183: 106241. doi:10.1016/j.envsoft.2024.106241. ISSN 1364-8152.
- ^ "OGC SensorThings API Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "Sensor Model Language (SensorML) Standard | OGC Publications". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ Chen, Nengcheng; Hu, Chuli; Chen, Yao; Wang, Chao; Gong, Jianya (2012-10-01). "Using SensorML to construct a geoprocessing e-Science workflow model under a sensor web environment". Computers & Geosciences. Towards a Geoprocessing Web. 47: 119–129. doi:10.1016/j.cageo.2011.11.027. ISSN 0098-3004.
- ^ "Catalog Service For The Web (CSW) Dalam Pemanfaatan Geoportal Kabupaten Gunungkidul". Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana Gunungkidul. 14 April 2023. Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ "Catalog Services for the Web (CSW) Standard | OGC". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.
- ^ Admin, O. G. C. (2016-04-06). "OGC seeks public comment on update of OGC® Abstract Specification Topic 11: Metadata from ISO 19115:2003 to ISO 19115:2014 - OGC". Open Geospatial Consortium (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-25.