CSS
Contoh dari kode sumber CSS | |
| Ekstensi berkas | .css |
|---|---|
| Jenis MIME | text/css |
| Uniform Type Identifier | public.css |
| Rilis pertama | 17 Desember 1996 |
| Rilis terbaru | CSS 3 sedang dikembangkan sebagai beberapa modul terpisah. Snapshot reguler merangkum statusnya / 7 Desember 2023 |
| Jenis format | Bahasa lembar gaya |
| Standar | Level 1 (Rekomendasi) Level 2 (Rekomendasi) Level 2 Revision 1 (Rekomendasi kandidat) |
| Situs web | www |
Cascading Style Sheet (disingkat CSS) adalah bahasa lembar gaya yang digunakan sebagai penentu presentasi dan gaya dokumen yang ditulis dalam bahasa markup seperti HTML dan XML. CSS termasuk ke dalam teknologi dasar World Wide Web, bersama dengan HTML dan JavaScript.
Nama cascading berasal dari skema prioritas yang ditetapkan untuk menentukan deklarasi mana yang berlaku jika lebih dari satu deklarasi properti cocok dengan elemen tertentu. Skema prioritas cascading ini dapat diprediksi.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk digunakan secara bersamaan dalam beberapa berkas (file).[1] Pada umumnya CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.[1]
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.[1] CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style.[3] CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996.[2] Setelah CSS distandardisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.[3]
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS3 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang ketiga diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, di antaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.[4]
Penulisan
[sunting | sunting sumber]Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
body {
color: black;
}
Bagian pertama sebelum tanda kurung kurawal '{}' disebut selector, sedangkan yang diapit oleh kurung kurawal disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value. Selector dalam pernyataan di atas adalah body, color adalah properti, dan black adalah nilai.[5]
Selain itu, ada tiga metode penulisan atribut pada CSS, yaitu:[6]
Inline Style Sheet
[sunting | sunting sumber]CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Ini ditulis dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut.[6] Gaya hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.[6]
Contoh: